cerita yg kemarin belm selesai, sambungi yuk di part 2 ini
C E K I D O T...
** hanni home
“hay ni, lo kemana aj dari jam 7 gue tungguin, baru sekrg lo dateng, gue kawatir sm lo, lonya gak peka” hyunera berdiri mengatakan dengan kelembutan yg ia punya
“lo gak papakan ni” ia menyambung perkataannya
“ngapain sih lo, kawatir sama gue, mending lo pergi deh” bentak hanni, hanni yg gak tahan apa yg sudah terjadi
“hanni” hyunera kaget dengan bentakan hanni, hanni yg kikuk harus menutupi emosinya
“sory ner, gue gak maksud gitu ke elo, gue cuman kecapean doang. Gue keatas dulu, badan gue sakit semua”
“iya ni gak papa kok, tapi lo bener gak papa kan?” hyunera mengatakan penuh ketulusan, hanni hanya menganggung lalu tersenyum kecil.
** kamar hanni
hanni selepas mandi melihat keluar jendela, alam yg kurang cerah dihiasi adegan yg membuat hanni tak berdaya, yaitu hyunera memeluk erat tubuh riko diluar rumah hanni.Hati hanni kembali teriris, air mata dengan sendirinya jatuh. Hanni duduk dikasur memeluk kedua kakinya, pikirannya kosong tetapi pandangannya melihat sosok riko tersenyum manis
Putri melihat adiknya lemah, ia gak tega membiarkan begitu saja, ia langsung duduk disebalh hanni.
“hanni kamu kenapa?” putri mencoba menenangkan adiknya. mendengar suara itu, hanni langsung mengubah posisinya memeluk kakaknya
“kak hanni gak kuat kak, hanni gak kuat sama semua ini, hanni gak percaya sma semua ini” hanni bicara tersendak-sendak, air matanya terus mengalir
“hanni gak kuat kenapa? Coba cerita sama kakak” putri mencari solusinya sekrg dengan mendengar cerita adiknya. Hanni pun bercerita dari awal, penantiannya, dan kejadian tadi sore, dengn yg baru ia saksikan tadi.
“hanni cinta itu gak bisa memiliki seutuhnya, dan cinta gak bisa kita yg ngatur dek” putri mencoba menasehati adiknya
“iya kak hanni tau, tapi hanni bingung aja sm riko, tega dia giniin hanni, apa salah hanni kak?” hanni membela dirinya, air matanya tak karuan
“hanni kakak tau hanni bisa menghadapi semuanya, kakak yakin hanni cewek yg kuat dan bijak”rayu putri, mencoba mengganti suasana
“apaan sih kak kok jadi muji gitu, kyk sani aj” hanni keceplosan
“sani? Siapa dia dek, ayolah cerita sm kakak” putri membalas senyum kecil adiknya
lalu hanni bercerita tentang cowok berambut ikal tersebut.
“oh gitu, jdi kamu udh bisa lupain riko” ujar putri
“ yabelom kak, aku sayng bnget sm riko”
“yaudh itu terserah kamu, kak gak mau ikut campur tentang asmara kamu dek, kakak keluar dulu ya, kamu tidur. Oya semua ini akan ending senyuman dek, kakak pasti itu “ putri meyakini adiknya dan tersenyum. Hanni mebals senyuman itu lalu menarik selimutnya
** Sma Tunas bangsa
diperjalan hanni kekelas, hanni sempat melihat sani yg lagi main gitar ditaman. Hanni gak percaya itu adalah sani, karena sani sekolah di SMA Pancasila. Diruang kelas hanni teriris lagi hatinya, melihat hyunera berpojokan dengan riko dengan mesra.
“tega banget ya elo sm gue, dan elo hyun lo tega sm sahabt lo sendiri” batin hanni, menahan emosinya
“hye ni udh dateng? Gue hari ini gak duduk sm elo ya, gue duduk di pojok sm riko” kata hyunera dengan senyuman manjanya menarik tangan riko dan pergi ninggalin hanni
“arkkk resek lo hyun, ada yg baru aja, yg lama ditinggalin, sahabat apaan coba” hanni melempar pulpen milik temannya.
“eh itu pulpen gue” ujar siswa yg menjadi korban emosi hanni
“punya lo? Besok gue ganti” simple polos jwb hanni. Hanni langsung duduk di bangkunya, menjatuhkan beberapa buku ke mejanya. hanni lalu pergi kesalah satu tempat favoritnya yaitu ruang music.
di depan kelas seorg menyapanya, yg gak lain adalah sani.
“sani, ngapain lo disni?” hanni yg memulai pembicaraan, ia kebingungan dengan keberadaan sani di sekolahnya
“ya belajar lah, mask mojok bareng lo” sani tertawa kecil, sedangkan hani tertawa geli
“gue pindah sekolah, bair ketemu lo setiap hari” cengir sani. Menatap hanni dengan makna
“ini pagi, gak ush ngegombal ye, gue tonjok lo entar” hanni menunjukan tangannya ke muka sani, menatap sinis
“jangan dong, kasian kan bonekanya entar ditonjok” sani megeluarkan boneka dari tas nya,
“boneka ini gue kasi nama Chiu, kerenkan? dan ini untuk lo ni” menunjuk bonekanya dengan hanni. Dan tersenyum penuh makna juga. Hanni menerima boneka itu dan senyum terpaksa
“iya sih namanya keren, makasi ya san” hanni senyum paksa,
“iya kan keren, kayk yg ngasih” tertawa kecil sani, dan hanni menggelang kepala, tertawa geli melihat sani.
**ruang music
hanni berjalan kearah alat music, alat itu bernama gitar. Ia menarikan tangannya di senar gitar, membuat suara yg indah terdengar. Suara khasnya menyatu dalam alunan music membuat bibirnya bergerak menyanyikan sebuah lagu mewakili hatinya
Telah lama aku bertahan
demi cinta muwujudkan sebuah harapan
namun kurasa cukup ku menunggu
semua rasa tlah hilang
cowok berambut ikal, tangan didalam saku celana abu-abunya, berdiri tegak didepan pintu, ia melihat gadis menyanyi sebuah lagu yg tak asing baginya
sekarang aku tlah sadar
cinta yg ku tunggu
tak kunjung datang
apalah arti aku menunggu
bila kamu tak cinta lagi..
lagu yg ia bawakan seperti hidupnya sekarang. Menunggu yg tak pasti dan skrg penantian itu sia-sia. Tetesan air mata membasahi pipi cabinya, bayangan riko mengahantui dirinya.
“lo gak usah nangis lagi, air mata lo terlalu berharga” cowok berambut ikal mengambil tempat duduk chiu yg berada disamping hanni. Hanni menghentikan gerak bibir dan tangannya, berarah ke asal suara yg ia dengar
“sejak kapan lo disni” ucap hanni, mengahpus air mata yg membasahi pipi dan hatinya
“sejak gue tau suara lo itu bagus” balas cowok berambut ikal yg tak lain adalah sani.
“lo juga suaranya bagus”
“semua orang juga tau kali, lo nya aja ketinggalan jaman” senyuman kecil yg ia paparkan, senyuman itu yg membuat hati gadis cantik bernama hanni merasa ketenangan
air mata tak bisa mengahpus masalah yg kita hadapi, dan air mata juga yg membuat kita merasa lemah walau tak lemah. Penantian yg cukup lama emang menyakitkan apalagi kita tau penantian itu akan sia-sia. Banyak org yg menanti tak pasti, dan itu bukan sebuah masalah, semua org berhak menanti cintanya untuk diterima. Cinta lima huruf yg bisa membuat kita menangis dan bahagia. C – I – N – T – A nama yg tak asing bagi semua org. kita jatuh dalam cinta kita juga harus siap menangis, seperti kata org CINTA indah tapi menyakitkan.
** hanni home
“bi kalu hyunera kesini bilang ya, gue tidur dikamar gak bisa diganggu, oke bi” teriak hanni dri atas
“iya non”
sejam kemudian..
tok.. tokk.. tokk…
“siapa?” hanni teriak dri dalam kamr
“ini kakak hanni” jawb putri dri luar kamar
“iya kak ada apa?” hanni membuka pintu kamarnya untuk kakaknya
“itu ada temn kamu dtng, cowok”
“ah cowok? siapa ya?” hanni langsung kebawah melihat siapa yg dtng, sebelumnya ia mengira sani yg dtng kerumahnya, ternyataa..
“Riko” spontan hanni melihat riko duduk di ruang tamunya, dengan gayanya
“iya ni, gue mau ngomong sm lo, mintak waktunya bentar bisa kan?” riko berdiri dan langsung menarik tangan hanni keluar, hanni hanya pasrah
** taman rumah hanni
hanni duduk di ayunan, sedangkan riko duduk di batu besar, keadaan hening yg membuka pertemuan mereka. riko tak mulai-mulai bicara, akhirnya hanni yg mulai pertama
“lo mau ngomong apa? Gue gak banyak waktu, sory” jutek yg ada, matanya tak berani melihat riko
“gak banyak waktu buat gue? Emangnya lo gak kangen sama gue ni” jwb riko, menatap hanni walau tak ditatap
“iya. Gak perlu kali gue kangeni lo, gak ada untuknya juga kan?” balas gadis berambut panjang, menggunakan baju tidur berwarna pink
“gue kangen sama lo han, gue kangen banget” suara lembut riko, meluluhkan hati hanni, tapi hanni harus berlalri ke pendiriannya.
air mata yg datang tanpa diundang mnetes di pipi cabinya“lo gak perlu kangenin gue ko, lo udah ada hyunera. Gue gak mau ganggu hubungan kalian” air mata hanni menetes tnpa henti
“I’m sorry.” Riko duduk disebelah hanni, merangkul hanni
“ngapain sih ko lo ngatain itu” hanni menangis terus dirangkulan riko
“hanni.. gue sayang sama elo, gue mau akhiri hubungan gue dengn hyunera, demi elo hanni” riko menarik dagu hanni, menatapnya.
“lo gak butuh kyk gitu ko, omongan lo itu basi. Cukup gue disakitin sm lo” hanni melempar tangan riko yg berada didagunya
“gue nyakitin apa ni”
“klu lo sayng sm gue, lo gak bakal punya pacr dua kan ko, lo bakal hubungin gue terus kan, lo gak bakal mesra-mesraan didepan gue kan ko” teriak hanni, melepaskan amarahnya
riko megang tangan hanni, hati hanni seakan tumbuh bunga putih kembali
“oke, gue tau gue salah, gue minta maaf, gue besok bakaln bilang ke hyunera, klu gue syng cuman sm elo hanni” tatapan yg tajam untuk hanni
“gak riko, gak. Lo gak boleh ngatain itu semua ke hyunera. Itu gak bakalan terjadi” menggeleng kepalanya, bayangan hyunera yg ada dikepalanya skrg. Hyunera yg tersenyum gaje karena riko, hyunera yg sangat mencintai riko
“gue gak bakal khianati cintanya hyunera”batin hanni untuk dirnya sendiri
“kenapa?” riko heran dgn perkataan hanni
“hyunera sayang bngt ke lo, cintanya hanya untuk lo. Gue gak mungkin ngancuri itu semua” hanni memberanikan diri menatap riko, riko yg terus menatapnya, jantung hanni berdetak lebih kencang
“gue mohon banget sm lo, jgn nyakitin hyunera, jaga dia baik-baik, gue mohon sama lo dan jngn jumpa sm gue lagi. Anggap kita gak ada hubungan ” hanni melepskan tangannya dan langsung berlali kerah kamarnya, air matanya terus berjalan
“ni.. hanni.. gue gak bisa ngelakuin itu semua, gue sayang sm lo” teriak riko, riko menyusul hanni kekamarnya,
kau pernah melukai aku
ku sadar itu
kau pernah meninggal kan aku
ku sadar semua itu
**depan kamar hanni
“Riko kenalin gue putri kakaknya hanni” ujar putri
“oh iya kak, gue riko” riko terus berusaha mengejar hanni, tetapi putri menghalangnya
“riko gue tau keadaan kalian, dan gue juga tau sifat adik gue. Mending elo biarin aja dulu hanninya, dia butuh ketenangan” ujar putri
riko menghembus nafas panjang, lalu pulang kerumah dengan rasa kecewa.
**
hyunera mencampakan tas nya, berbaring melihat keatas membayangkan senyuman riko begitu manis, membuat nya jatuh hati. Bayangan hanni tiba-tiba muncul menghapus bayangan riko di otaknya membuat hyunera tak berdaya di tempat tidur. Ia hanya bisa nangis dan nangis, mungkin itu bisa membuat hyunera tenang.
Hyunera membayangkan perkataan riko “gue sayang sama lo hanni” membuatnya terus menangis,
tak pernah ku sangka dirimu
tak bisa cintaiku
jikaku tetap mengharap dirimu
mungkin kini ku tak menunggu
menangis merasa dikhianati oleh sahabtnya dan pacar nya sendiri. Hyunera yang tidak sengaja melihat adegan riko dengan hanni di taman rumah hanni, membuat nya tak berdaya. Hyunera langsung mengambil foto nya dengan hanni dan langsung membuangnya di lantai kamar nya
“Gue benci sama lo ni, gue benci” teriak hyunera di batinnya, air mata hyunera semakin mengalir, derasnya hujan mewakili isi hatinya sekarang.
“kenapa lo lakuin ini ke gue, kenapa? Apa salah gue ni apa?” Hyunera terus menerus nangis melihat bayangan riko yg menggenggam tangan hanni tadi sore.
**
hanni duduk disamping kasurnya menatap lurus kedepan, bayangan riko yg muncul dibenaknya, perasaan nya yg hancur seakan hanni menganggap dirinya seorang cewek bodoh yg mau diselingkuhin.
Bodohnya diriku, slalu menunggumu
yg tak pernah untuk bisa mencintai aku
oh tuhan tolonglah beri aku cara
untuk dapat melupakan dia dan cintanya [song]
Hanni butuh seseorang untuk menenangkannya, tapi tiada satu pun orang yg ada dikamar hanni, hanni teringat dengan seseorang yg slalu mengatakan “gue slalu ada buat lo” itu adalah perkataan dari sosok sani, yaa sani yg slalu ada untuk hanni. Hanni langsung menghubungi sani, sudah beberapa kali di telfon tapi tak kunjung sani mengangkat telfn. Hanni hanya berdiam dan menangis
“sampai kapan hati gue diginiin” jeritan hanni dikamarnya membuat suasana hampa begitu saja
“sampai kamu melupakan riko” jawab kaka nya dri depan kamar, melihat hanni seperti itu membuat putri gak nyaman akan hatinya. Hanni langsung menghapus air matanya, air mata itu juga tak terhapus-hapus
“air mata tidak menyelesaikan semuanya, hanya membuat mu tenang sesaat” ujar putri, membelai rambut panajang adiknya itu, dan mengusap air mata hanni yg tumpah “kamu harus kuat, kakak yakin kamu bisa melakukannya. Tapi gak perlu numpahin air mata kamu sebanyak ini demi orang yg udah nyakitin kamu, kamu harus berusaha agar menyelesaikan semuanya” ujar putri membuat suasan redup
“bener kata sani, gue emang cewek yg bisa nangis doang” batin hanni
“iya kak, tapi hanni gak mau hyunera sampai tau, hanni gak mau nyakitin perasaan hyunera kak, hanni gak mau” kata hanni yg langsung memeluk kakak nya, “kakak ngerti kan maksud hanni?” hanni yg memeluk kakak nya erat
“iya kaka ngerti kok dek, udah kamu gak usah nangis lagi ya, mungkin ada yg jauh lebih baik dri pada riko” putri melepaskan pelukannya, memegang kedua bahu adiknya “kaka yakin kamu bisa mendapatkannya” senyuman putri tak habis-habis untuk adik nya
“iya kak, makasi ya” balas hanni dan senyum ke kaka nya
**
sani yg asik memainkan gitar nya, menyanyikn sebuah lagu berharap hanni mendengarnya
kau begitu sempurna
dimataku kau begitu indah
kau membuat diriku akan slalu menunggumu
sani menyanyikan lagu itu mengingat masa lalu nya yg selalu nyakitin cewek, tetapi sejak mengenal hanni, semuanya berubah, sani tak pernah lagi memainkan perasaan cewek, dia sudah mengerti lebih dalam lagi tenttang cewek, sejak kenal dengan hanni, itu semua karena hanni masuk ke dalam hatinya
di setiap langkahku
ku kan slalu merindukan dirimu
tak bisa ku bayangkan hidup ku tanpa cinta mu
Janganlah kau tinggal kan diriku
takkan mampu menghadapi semua
hanya bersamamu ku akan bisa
kau adalah darahku
kau adalah jantung ku
sani sangat menghayati lagu itu, membayangkan hanni sedang tersenyum manis, yg membuatnya lupa diri. Hanni begitu sempurna di mata sani, apakah sani mencintai hanni? entahlah
Kau adalah hidupku
lengkapi diriku oh..
sayangku kau begitu.. SEMPURNA..
sempurna,, yaa sempurnah senyuman hanni membuat sani slalu tak karuhan memikirkan hanni di setiap hari nya.
sani melihat dilayar hp nya, ada nama hanni yg memancarkan kebingungan, sani langsung tekan tombol hijau di hp nya
“hallo ni” sani memulaikan pembicaraan
“hallo san, kita bisa jumpa gak? Ditempat biasa” jawab hanni, dengan suara tangisan nya
“bisa kok, kapan?” bals sani, sani menggaruk kepalannya padhal tak ada rasa gatal. Ia hannya bingung dengan kata hanni, hanni mengajaknya keluar
“sekarang, gue tunggu lo, gue udh di tempat ini” hanni langsung mematikan hp nya, ia menangis lgi dan menangis lgi karena riko.
sani langsung meletakkan gitarnya lalu mengambil kunci mobilnya dan jaket nya, ia segera keluar dri rumahnya dan menuju ketaman tempat ia bertemu dengan hanni untuk pertama kalinya, di dekt pohon rimbang
**
hyunera yang masih terbaring dengan mata sumbab nya itu, suasana yg sangat menyedihkan bagi hyunera, ia harus melihat penghianatan dri hanni dan riko, tapi itu salah paham. Hanni gak pernah menghianati hyunera, hanya saja ada suatu hal yg hyunera gak tau, yaitu hubungan riko dengan hanni. Hyunera menyalahkan hanni, dia tak sama sekali menyalahi riko, ia berfikir hanni yg kegenitan dengan riko, tapi itu semua salah faham. Air matanya jatuh terus menerus untuk pertama kali nya. Ia slalu dimanjakan dengan riko, membuatnya ia slalu tersenyum, tetapi hyunera belum tau sifat asli riko. Apakah hyunera akan tau?
“ kenapa gue harus terima penghianatan? Sakit tau ni, sakit hati gue” kata hyunera, ia menunjuk-nunjuk foto hanni yg terpajang di meja kamarnya. Derai tangisan hyunera membuat suasana tak berdaya, kamar yg biasanya ada candaan hanni skrg sudah terhapus
**
riko yg terbaring dikamarnya, memikirkan dua bayangan yg ada di pikirannya yaitu: hyunera dengan hanni. Dua cewek yg saling kenal, membuat riko semakin gila, dia haruss memilih salh satu diantara mereka, hanni atau hyunera?. Riko mengurung diri, ia gak mau diganggu oleh siapa pun termasuk abangnya, ia mencoba memikirkan perasaannya. Didalam hati riko, ia sangat menyayangi hanni tapi dirinya hanya untuk hyunera.
kusesali cerita yg kini terjadi
mengapa disaat ku telah
berdua
Riko sadar dia gak pernah ada buat hanni, dan slalu ada buat hyunera, tapi hatinya hanya ada buat hanni. Riko yg skrg otaknya baru berputar harus memikirkan ini semua, rasa bersalah mebohongi hyunera dan rasa bersalah mengantungkan hubungannya dengan hanni.
Maafkan bila cintaku
tak mungkin ku persembahkan seutuhnya
maaf bila kau terluka
karna ku jatuh di dua hati [song]
ia takut jika ia memilih hanni, hyunera akan jatuh sakit, dan riko gak mau itu terjadi. Sedangkan hati nya hanya untuk hanni, tapi riko harus tetap memilih. 1 hati 2 cinta, itulah yg dirasakn riko saat ini
**
dibawah pohon beringin, burung berkicau pelan melihat suasan hanni dengan sani berpelukan, hanni menumpahkan air matanya dipelukan itu, sani tidak tega melihat org yg disayanginya harus merasakan ini semua.. ia hanya bisa menenangkan hanni dan melupakan riko, agar air matanya tak tumpah lgi
“ni lo nangis semampu lo bisa, gue slalu disni, didekat lo” kata sani membelai rambut panjang hanni. Hanni tak menjawab apa pun, ia hanya nangis dan nangis. Lalu sani melepaskan pelukan itu, sani memegang dua bahu hanni. Hanni tertunduk lesu dengan matanya yg sumbab
“ni air mata lo itu sia-sia, mending lo senyum deh, pasti suasana kembali normal, gak redup lagi” ujar sani, menghibur hanni untuk kembali tersenyum, tapi hanni tak kunjung, ia masih meneteskan air matanya
“hanni coba lo liat ke atas, gak ada burng yg berkicau lagi, itu karena lo kyk gini. Burung itu akan datang sendirinya klu lo tersenyum, ayo dong tersenyum untuk gue dan hidup lo” rayu sani
“maksudnya apa? Untuk hidup gue” hanni melihat sani, bertanya akan perkataan sani tadi “untuk hidup hanni” apa maskud semua itu
“lo itu pinter tp bisa bego juga ya? Hidup ini cuman sekali, gk untuk kedua kali, so lo harus menjalani hidup lo dengan senang hati, bukan untuk nangis. Klu lo nangis terus di hidup lo, kapan lo akan ngerasain kebahagiaan ni? Kapan? Di akhirat? Gak akan ada kebahagiaan diakhirat, karena lo gak tersenyum, asal lo tau senyum itu ibdah, inget” kata sani, meyakinkan hanni untuk menyadari semuanya. Hanni hanya terdiam menatap sani, lagi – lagi sani mengeluar kan suaranya
“hanni gue ini rumah lo, gue akan slalu ada untuk lo, sekarang dan untuk selamanya” sani menatap hanni dengan penuh keyakinan. Hanni tetap saja terdiam, menatap bola mata sani.
“gue akan slalu ada untuk lo, hanya untuk lo, dan hanya untuk, untuk lo seorang” ujar nya lagi
“ma.. ma ka sihh ya san se..mua nya” gugup hanni mengatakan itu, ia membayangkan, ia menjadi putri dan sani menjadi rajanya.
**
hari berlalu, demi hari hyunera yg jutek ke hanni dan tak peduli dengan hanni. Hanni pun sebaliknya, ia tak sempat memikirkan sahabatnya hyunera, karena ia terlalu sibuk dengan ujian dan sani. Sudah hampir seminggu hyunera dengan hanni tak berbicara. Mereka seperti org yg tak pernah kenal, hyunera seakan benci dengan hanni, dan riko hanya berdiam diri, mengikuti perintah hyunera. Mungkin dia memilih hyunera dibanding hanni.
hari ini hanni ingin meluangkan waktunya untuk hyunera, ia ingin mengajak hyunera ke suatu tempat yg ia pernah datangi dengan hyunera, dan tempat itu antara lain, taman luas dipinggir danau. Hanni ingin berbagi cerita dengan alam disekitar taman dan mempersebahkan lirik lagu untuk sahabt nya itu. Tapi sepertinya rencana hanni tak berhasil, ia menatap hyunera dengan senyum malah dibales kejutekan yg sangat tajam
“hyunera gak biasanya gini? Kenapa ya? “ batin hanni melirik hyunera, dan bertanya-tanya
“ner, hyunera” teriak hanni di depan kelasnya. Hyunera hanya berbalik bdan melihat, dan kembali berjalan ke depan. Membuat hanni semakin bingung. Hanni berusaha mengejar hyunera, akhirnya ia berjlan disamping hyunera
“ner lo kenapa? Dingin banget sm gue?” Tanya hanni, tetapi hyunera tak menjawab, ia asik membaca novelnya itu.
lalu hanni berjalan di hadapan hyunera, seakan menghalang hyunera untuk terus berjalan
“apaan sih lo, awas gue mau jalan. Ganggu aja” suara kejutekan hyunera baru kli ini terdengar oleh hanni. Hyunera manusia biasa yg punya rasa amarah
“gue gak bakal ngasih lo jalan, sebelum lo jawb pertanyaan gue” jawab hanni, yg terus mentap hyunera
“gue harus jawb apa? Pertanyaan lo itu sampah. Gak perlu dijawab, cuman butuh sadar diri doang” ujar hyunera, suara kejutekan lgi yg ada, membuat hanni kebingungan dgn sikap hyunera belakangan ini.
tiba-tiba seseorang menyapa mereka berdua, yg tak lain lagi adalah riko, pacar mereka berdua
“hay ni, hay juga ner” kata riko dengan senyuman khas nya itu
“apaan sih riko, lo bilang hay ke hanni? Gak pantes sama sekali” hyunera seakan marah dengan hanni. Membuat hanni rasa bersalah dan terus bertanya-tanya. Sedangkan riko hanya terdiam melihat hyunera berkata seperti itu.
“yuk ko, kita pulang deluan. Males gue lama-lama disni, bosen. Pemandangannya gue benci” hyunera mengatakan sinis, menarik tangan riko, dan lagi-lagi riko hanya bisa diam, melihat hanni tunduk seakan hati nya tak tega. Riko ingin meluk org yg ia sayang yaitu hanni. Melihat hanni seperti itu, merasakan hatinya teriris pisau yg ia punya sendiri. Hanni hanya berdiam diri di tempat yg sma, dijalan tdi. Matanya kebawah, menanyakan sm semut-semut kenapa dengan hyunera?
**
Sani yg lgi asik nongkrong dengan teman-temannya di rumahnya, lebih tepat nya di studio sani. Sani mempunyai studio dirumahnya, ia suka dengan music, sangat dan sangat suka. Sani yg lgi asik membuat lirik lagu seakan lupa dengan hanni. Candaan teman-temannya membuat ia lupa dengan cewe yg ia sayangi.
terpandang si studio sani, ada foto cewek manis, tak salah lagi adalah foto hanni. Foto hanni yg terpajang disana membuat teman-temannya bertanya
“sanii, tu foto siapa? Cewek lu?” Tanya dari salh stu temannya, bernama brian
“bukan. Gebetan gue” jawab sani simple
“Gebetan? Sejak kapan lo suka nempelin foto gebetan? Hahaa” dibalas oleh teman sani yg lain. Semua teman-teman sani yg berada disitu tertawa, melihat sani yg setia dengan gebetannya. Lalu sani diledeki dengan kawan-kawannya antara lain reza, reza sudah dianggap sebagai saudaranya sendiri.
**
“riko lo apa-apaan sih nyapa hanni gitu” kata hyunera didalam mobil riko. Dengan tatapan sinis membuat riko hanya diam saja, ia focus kearah depan. Lagi-lagi membuat hyunera penasaran, hyunera didalam perjalanan memikirkan adegan hanni dengan riko ditaman rumah hanni, dan melihat riko menggengam tangan hanni, seakan hati hyunera tertusuk duri mawar hitam. Ia merasakan ada sesuatu yg tersembunyi, apakah riko dengan hanni ada hubungan special? Pertanyaan itu keluar secara tiba-tiba
“STOP” kata hyunera kuat
“kenapa mesti distopin? Belom nyampek rumah elo” jawab sani, tatapan nya masih kearah depan, focus dengan jalan
“gue gak peduli riko! Gue mau berhenti sekarang juga” dibalas lagi oleh hyunera, keinginannya semakin kuat, ia ingin berhenti dan menanyakan sesuatu ke riko. Akhirnya riko berhenti di pinggirjalan, dan kebetulan jalan itu sepi
“udh, lo mau apa skrg? Gue udh berhenti” ujar riko, menatap kearah kanan, lebih tepatnya kearah hyunera
“riko gue mau lo jujur sama gue, gue butuh penjelasan dari lo” jawab hyunera yg terus menatap mata riko. Membuat riko heran dengan tatapan dan perkataan hyunera
“lo mau nanyak apa? Nanyk aja” balas riko
“sebenarnya lo sayang gak sih kegue?” Tanya yhunera, ia terus menatap riko
“ya iyalah gue sayang ke elo, lo kan pacr gue, dan semua org tau” jawab riko enteng, tetapi didalam hati riko sangat cemas, ia takut hyunera tau perasaanya dengan hanni
“lo gak bohongkan rik ke gue? Tapi gue heran sama lo, lo gak pernah perhatian lebih ke gue, dan terkadang lo liatin hanni, maksud semua itu apa? Gue bener-bener gak ngerti, coba lo jelasin, gue butuh penjelasan”ujar hyunera penasaran dgn nada nada-nada takut. Mungkin hyunera takut jika riko akan meninggalkan dia dan menjalani hubungan dengan hanni.
riko mendengar perkataan hyunera, membuat darah nya berhenti sejenak. Ia memikirkan apa yg ia akan jawab, otaknya masih berputar mencari jawaban yg tepat
“apaan sih lo ner, kyk anak kecil. Cemburu lo itu berlebih “ jawab riko, berharap hyunera gak nanyk-nanyk hal seperti itu.
“ya riko, gue emang kyk anak kecil, cemburu gue juga berlibihan, gue tau. Dan asal lo tau itu semua karena lo, elo yg gak pernah perhatian lebih kegue, elo yg slalu nanyakin hanni kegue, elo yg slalu lihatin hanni dengan tulus, yg gak akan gue dapet dri lo. Gue gak tau apa salah gue. Apa mungkin gue lagi dikhianati sm sahabat dan org yg gue sayangi?” ujarnya, lagi-lagi membuat riko sakit kepalanya mendengar dan akan memberi jawabannya
“gue takut kehilangan elo ko, gue takut” kata hyunera lagi, ia memluk riko sangat erat. Rasanya perasaan hyunera benar-benar kuat.
**
hanni memikirkan perkataan hyunera tdi membuatnya gila, penjelasan yg ia butuh dri hyunera tak kunjung datang. Telp, email, twit,fb, bbm atau pun sms tak kunjung juga dibles. Hanni menyetir mobilnya dengan beban dikepalanya, membuat ia merasakan sakit. Mata hanni semakin lama semakin kabur, ia tak melihat seorang anak kecil didepan sna, yg ingin menyebrang, hanni langsung kaget dan mengharah kan stir mobil nya kea rah kiri. Kerah pohong besar. Asap mobil yg keluar dri mobilnya, darah pun ikut keluar dri mobilnya, membuat warga sekeliling melihat nya. Hanni yg udh tak berdaya, kepalanya terbentur mengeluarkan cairan merah yaitu darah. Yaa darah yg keluar dri kepala hanni. Salah satu warga yg sangat kenal dengan hanni, spontan terkejut melihat hanni seperti itu. Ia langsung menghubungi ambulan dan keluarganya. Tpi keluarganya sama sekali tak menjwab telp. Warga itu yg dikenal sebagai mantan pembantunya hanni bernama bi ina. Bi ina yg mengantar hanni ke rumah sakit, dan ia juga tetap menelfon mantan majikannya itu, tetapi tak diangkat juga. Akhirnya ia memainkan hp hanni, yg tdi jatuh dri tas nya. Di contac hp hanni ada nama putri yg terpapar, bi ina langsung menlfn nya.
“hallo non putri” membuka pembicaraan
“hallo, hanni ada apa?” membuat putri sedikit heran, adiknya memanggil nya *NON*. Ia yg lagi asik-asikan berduaan dengan kak rian
“ini bukan non hanni, ini bi ina, masih ingat? Yg dulu berkerja dirumah nya non putri” ujar bi ina lagi
“ohiya bi ina, mash inget. Ada apa? Hanni nya mana?” putri kembali berputar otak
“non putri, no hanni, non hanni ke cela ka a n” spontan bi ina mengeluarkan itu semua, ia mengatakan dengan air matanya mengalir. Membuat putri dan rian kaget.
telp berakhir, tanpa basa-basi rian dan putri segera ke rumah sakit, dengan keadaan kawatir hati putri tak tenang, persaan bercabang-cabang dibenak nya. Rian pacrnya putri ikut prihatin dengan keadaan hanni, ia merasakan apa yg dirasakan putri, lalu ia menenangkan putri sejenak
“putri.. kamu tenang, tenang dulu. Jangn mikirin yg bukan-bukan. Aku yakin hanni bakalanbaik-baik aja” rian meyakinkan kekasihnya,lalu memeluk tubuh putri. Keringat dingin yg putri rasakan sekarg
“aku takut yan, aku takut” putri menumpahkan airmatanya di badan pacrnya, mungkin membuat nya lebih tenang
“kamu gak bolh takut. Semuanya akan baik-baik saja” ujar rian yg melepaskan pelukan itu, lalu menyetir focus
**
sani dengan rapih pakaiannya, tiba – tiba mengambil kunci mobilnya, lalu tancap gas ke suatu tempat. Tempat yg slalu ia kunjungi, disaat sepi ataupun senang. Tempat kakek nya berada, sani sering pergi melihat kakeknya yg terbaring. Ia rutin setiap 2 hari sekali melihat keadaan kakeknya. Persaan cucu dan seorang kakek yg mesra, membuat hidup sani lebih tenang. Kasi sayang yg penuh dri kakeknya saja, yg ia dapatkan.
** Rumah sakit
putri yg berlari-lari tetesan air matanya jatuh dan terus mengalir, tanpa ia peduli orang-orang sekitar melihatnya. Perasaan campur aduk didalam hati putri, ia hanya memikirkan hann, Hanni dan hanni. Sedangkan rian berusaha menenangkannya tpi tak kunjung berhasil. Tiba-tiba seseorang yg meyenggol bahu putri, putri hanya melihat org itu, dan org itu adalah sani. Tanpa sani sadar, seseorang yg ia tabrak adalah kakak nya gadis pujaan hatinya. Lalu sani meminta maaf, tapi putri tak peduli, ia langsung berlari, rian mengikutinya terus.
setiba di depan kamar A24 putri melihat seseorang terbaring, dengan beberapa alat disekitarnya, impus yg berada ditangannya, alat bantuan pernapasan pun ikut datng juga dikamar A24. Putri menangis melihat didalam sana adalah adik nya, hanni. Putri terus menangis tiada henti, pembantunya skrg pun ikut melihat majikanya yg tak lain adalah bi inung. Bi inung dengn supir yg bernama pak santo langung menanyakan kabr hanni. Lalu bi ina langsung menceritakan kenyataan pahit yg terjadi, putri yg mendengarkannya tak sanggup melihat dunia, melewati hujan + badai + petir walalu ia berlindung di intan bersinar yaitu pelukan pacarnya, rian!
“makasi ya ina, kamu sudah menolong non hanni. Saya tidak tau apa yg terjadi jika tidak ada kamu, sekali lagi saya ucap terimakasih” bi inung menyampaikan nya dengan tulus, dan tersenyum manis walau sudah sedikit layu
“saya hanya seseorang manusia biasa, yg punya rasa tolong menolong terhadap manusia lainnya” jawab mantap bi ina dengan tetesan yg tak memantapkan suasana
bi inung hanya tersenyum sambil menangis melihat keadaan semakin buruk
**
masih dirumah sakit juga ceritanya, tapi ini cerita sani J
sani yg tersenyum indah melihat kakek nya bahagia dengan kedatangannya.
“sani sini kamu sebentar, kakek mau kasi sesuatu” ujar kakek nya, lalu sani mendekati kakek nya, tepat disamping kakeknya. Kakeknya mengambil sesuatu, yaitu kotak kecil bewarna putih.
“ini apaan kek?” ujar sani yg bingung, kotak kecil itu diletakkan kakeknya ditangan sani
“ini kalung yg kakek kasi ketika melamar nenekmu. Kakek harap kamu mengasihnya dengan org yg tepat” jwb kakek nya dengan senyuman tenang
“kakek yakin kamu bisa mewariskan kalung itu, kalung itu sangat berharga bagi hidup kakek” kata kakek yg berusaha duduk seperti sani. Sani hanya mengangguk, tak tau mengapa ia teringat dengan hanni, Sejak kakek nya bling “dengan org yg tepat” tatapan sani kebayangan hanni yg tersenyum. Apakah sani akan mengasih kalung itu kehanni?
lalu sani pamit untuk pulang, ia tiba-tiba ingin bertemu hanni, ia sudah beberapa hari tak kunjung liat hanni senyum.
sampai didepan kamar seorang pasien, ia melihat seorang gadis yg menangis dipelukan cowoknya, ia mengingat hanni menangis dipelukannya, sani tersenyum kecil. Tanpa ia sadar cewek itu adalaha seseorang yg ia tabrak tadi, lalu melihat dokter dan suster keluar dari kamarnya, disamping dokter ada pasien yg terbaring lemah, ia juga melihat gadis yg ia tabrak tdi menangis pasrah akan semuanya. Sani memikirkan tangisan gadis itu seperti tangisan hanni, ia sangat, sangat penasaran, ditengah perjalanan, pasien yg tadi ia lihat bru keluar dri kamar A24lewat disampingnya dengan darah dibagian kepalanya. Membuat sani membuka mulut dan matanya, ia mengucek-ngucek matanya, tapi msh terlihat hanni yg terbaring lemah.
“HANNI” katanya tak percaya akan semuanya.
bersambung…
cinta datang sendirinya tanpa dijemput, begitu juga dengan air mata. Air mata tidak bisa membuat keadaan menjadi baik, hanya membuat tenang. Saat bibir tak bisa bicara lagi, air mata lah yg akan bicara. Dan jangan sesekali memainkan cinta, cinta bisa membakar tubuh mu secara tidak kau sadari!
see you di part selanjutnya, makasi
Comments
Post a Comment