opo kabare blogger? hhee
lanjut cerita aja yukk :D
C E K I D O T..
menemani ku saat sepi
menemani ku saat gunda
berat hidup ini tanpa dirimu
kuhannya mencintai kamu
kuhannya memiliki kamu
aku rindu setengah mati ke padamu
sungguh kuingin kau tau
aku rindu setengah mati
meski tlah lama tak bertemu
ku slalu mempi kan kamu
ku tak bisa hidup tanpa mu
lagu penuh hayatan, lagu yg mewakili perasaannya yg lgi rindu dgn sosok hanni disampingnya. Bukan hanya sani seorang yg menghayati lgu itu tetapi ramai pengunjung café menghayati lagu itu.
aku rindu setengah mati ke padamu
sungguh kuingin kau tau
aku rindu setengah mati
aku rindu setengah mati
aku rindu setengah mati kepadamu
sungguh aku ingin kau tau
aku tak bisa hidup tanpa mu
aku rindu..
“makasi” katanya, ia tak pernh lupa untk menucapkan makasi setelah menyanyi. Terdengar suara tepuk tangan yg meriah. Lalu ia melanjutkan lagu yg kedua untk menghibur pengunjung café dan penggemarnya.
**
Bertahun sudah berlalu gadis ini belum juga memberi kepastian kepada seseorg yg slalu menunggunya yaitu sani. Ya sani, sampai sekarang sani masih menunggu hanni yg tak begitu pasti. Tak ada kabar diantara mereka berdua, sani yg sering takut jika hanni mempunyai kekasih disana tpi rasa takut itu tertutupi dgn cinta dan ksh sayang yg tulus, ia yakin bahwa hanni gak akan tega mencintai org lain selain dirinya, apalagi ditambah cerita putri ke dirinya membuat ia semakin yakin, ditambah alesan hanni pergi untk melupakan riko dan menyatukan hubungan hyunera dgn riko sperti semula.
sani yg asik-asiknya mendengarkan music didalam kamarnya, tiba-tiba perut nya berbunyi tertanda ia sedang kelaparan. Sani memgang perutnya dan pergi kedapur, music msh terdengar dri kamar itu.
“sani..” seorang cewek menyapa nya
bersambung…
cinta itu emg bisa buat kita bodoh ya. Udh tau si cewek gak pasti, eh malah si cowok tetp nungguin tuh cewek. aduh bodoh amat! Klu jaman skrg jarang banget dijumpai seorg cowok menunggu. Yg ada Putus satu nyari 2 haha:D gaje bener ni. I’m Sorry!
penulis yg bener-bener gaje ini pamit dulu ya. Byee
love you guys
lanjut cerita aja yukk :D
C E K I D O T..
hyunera menjalankan hidupnya tanpa
hanni disampingnya membuatnya rasa ada yg hilang dihidupnya. Ia terus
menerusuri pelajaran di bangku sekolah, setiap paginya dijemput oleh riko,
dianterin juga dgn riko, hari-harinya semua serba riko tpi tak ad rasa bosen
diantara mereka berdua. Riko menjadi pacarnya hyunera dan menjadi sahabat
keduanya setelah hanni, hanni yg selalu sibuk dgn sekolahnya yg dijepang tpi
bukan menjadi penghalang untk menghubungi sahabatnya, hyunera! Seminggu sekali
hanni menelfn hyunera, hyunera yg merasa sedih tpi ia juga harus mengerti
keadaan hanni. Hyunera yg setiap harinya mengantar sms dan jarang sekali hp
membalsnya.
saat ini hyunera sedang berbaring di keranjangnya memegang boneka. Hpnya berdering, tangannya langsung menuju ketempat hp tersebut tanpa melihatnya, panggilan yg masuk dan terlihat nama hanni yg keluar membuatnya mengganti posisi menjadi duduk, menekan tombol hijau hati begitu senang.
“hallo” katanya
“hallo ner, ini elo kan?” Tanya hanni
“iya gue ni” jawbnya bahagia mendengar suara gadis bernama hanni
“lo apa kabar? Gue kangen sm lo” kata hanni memegang boneka
“baik ni, lo gimana? Gue juga kngen sm lo, oya gue lagi megang nica” jawbnya memperlihat kan nica, wlau tak Nampak. Nica adalah sebuah boneka yg terukir HH dibagian dadanya
“gue baik banget. Oh ya? Gue juga lgi megang nica” katanya
“wah kok bisa sma ya ni? gua bingung hehe tpi gak papa lah. Eh gimana nyokap bokap lo?” hyunera teringat dgn mama papanya hanni yg sedang berkerja terus menerus
“nyokap bokap gue baik-baik aja. Ner sorry y ague kyknya gak bisa nerusin telfn deh soalnya bokap gue ngajak gue keluar, sorry ya besok gue tel lo lagi deh”
“yahh yaudh deh gapapa ni, jaga diri lo baik-baik ya” sedikit kecewa
“iya lo juga ya” sebelum terjawab ia langsung mematikan telfnnya, mungkin mendadak kali ya? Entahlah
hyunera melanjutkan curhatnya ke nica, nica juga menjadi sahabatnya, walau iasebuah boneka tpi nica sangat berarti bagi hyunera karena nica adlah tanda persahabatan setelah liontin.
saat ini hyunera sedang berbaring di keranjangnya memegang boneka. Hpnya berdering, tangannya langsung menuju ketempat hp tersebut tanpa melihatnya, panggilan yg masuk dan terlihat nama hanni yg keluar membuatnya mengganti posisi menjadi duduk, menekan tombol hijau hati begitu senang.
“hallo” katanya
“hallo ner, ini elo kan?” Tanya hanni
“iya gue ni” jawbnya bahagia mendengar suara gadis bernama hanni
“lo apa kabar? Gue kangen sm lo” kata hanni memegang boneka
“baik ni, lo gimana? Gue juga kngen sm lo, oya gue lagi megang nica” jawbnya memperlihat kan nica, wlau tak Nampak. Nica adalah sebuah boneka yg terukir HH dibagian dadanya
“gue baik banget. Oh ya? Gue juga lgi megang nica” katanya
“wah kok bisa sma ya ni? gua bingung hehe tpi gak papa lah. Eh gimana nyokap bokap lo?” hyunera teringat dgn mama papanya hanni yg sedang berkerja terus menerus
“nyokap bokap gue baik-baik aja. Ner sorry y ague kyknya gak bisa nerusin telfn deh soalnya bokap gue ngajak gue keluar, sorry ya besok gue tel lo lagi deh”
“yahh yaudh deh gapapa ni, jaga diri lo baik-baik ya” sedikit kecewa
“iya lo juga ya” sebelum terjawab ia langsung mematikan telfnnya, mungkin mendadak kali ya? Entahlah
hyunera melanjutkan curhatnya ke nica, nica juga menjadi sahabatnya, walau iasebuah boneka tpi nica sangat berarti bagi hyunera karena nica adlah tanda persahabatan setelah liontin.
**
pagi yg cerah, dunia yg berwarna, langit biru yg terlihat, jalan yg penuh kendaraan, asap bertebaran di jalan raya,terlihat rumah bercat abu-aba dan disebuah ruang yg terlihat pemuda tertidur pules. Ketukan pintu yg terdengar menjadi pengganggu tidurnya.
“ganggu tidur org aje lo bedua, maih pagi bro” membuka pintu dgn mata yg bermalas-malasan
“jam 1 gitu lo bilang pagi, buta lo ye” kata seseorg yg mengetuk pintu tersebut dan seseorg itu adalah brian, temannya sani. Sani yg mendengar perkataan itu langsung membuka matanya lebar-lebar melihat jam yg terpampang dikamarnya.
“jam 1” batinsani setalah melihat jam menunjukan angka 1
“sorry bro, gue kirain mash pagi” katanya memegang pundak temannya, brian!
sani langsung masuk kekamar mandi untk mencuci mukanya. Sedangkan reza berbaring dikasur sani dgn memainkan hpnya plus tersenyum-senyum, dan brian duduk dikasur memandangi foto gadis betropi merah yg terletak di meja kamar pemuda bernama sani.
“diharamkan lo mandangi foto cewek ini segitunya” kata sani keluar dari kamar mandi, melihat brian memandangi foto cewek tersebut dgn serius
“emang knp bro? cewek lo?” Tanyanya melihat sani yg sedang berdiri. Tak disadari reza melihat adegan itu membuatnya harus berbicara
“cewek? Hahhahhaha cewek dri mana? Dri hongkong juga itu bukan cewek lo kali” katanya ke arah sani yg sedang melirik brian dan tertawa
“trus ngapain di pajang disni san? Cewek lo bukan.” ucapnya tanpa mengarah ke sani
“katro lo yan masa gitu aje gak tau! Yaa sani kan lgi suka sm cewek itu yaa biasalah” Jawb reza meledek aslinya
“perasaannya dibls kagak san? Lo kgk pernh cerita kegue. Eh ceweknya cantik juga ye, namanya siapa?” tanyanya, lagi-lagi tanpa mengarah ke sani, ia terus menerus menatap foto itu
“ah elo tentang cinta aje kagak ngerti, gimane cara ceritanya. Yo pasti cantik lah, hanni gitu” dan lagi-lagi reza yg menjawab. Sani yg dari tdi hanya diam melihat aksi tersebut membuatnya harus berdiri dan mengambil foto cewek betopi merah yg tak lain adalah foto hanni.
“kepo lo bedua” kata sani yg tersadar dri tdi ia mengalah untk tidk menjawab pertanyaan brian.
**
hanni yg beberapa ini memulai hidup barunya, ia selalu sibuk dan sibuk membuatnya tak bisa menghubungi kakak dan teman-temann nya setiap hari, hanya saja seminggu sekali atau pun 2 minggu sekali. Hanni yg hari ini memulai untk menjadi mahasiswi di salah satu universitas ternama dijepang, ia merasa bangga tpi disisi lain ia merasa sedih karena meninggalkan kenangannya begitu saja. Hanni yg bru beberapa hari ini tinggal di jepang ia sudah mempunyai teman, dan temannya asli org Indonesia juga sm sepertinya. Hanni yg lebih mudah dri temannya itu, membuat ia harus memanggil “kakak” ke temannya, karena temannya lebih tua 4 tahun drinya.
pagi yg cerah, dunia yg berwarna, langit biru yg terlihat, jalan yg penuh kendaraan, asap bertebaran di jalan raya,terlihat rumah bercat abu-aba dan disebuah ruang yg terlihat pemuda tertidur pules. Ketukan pintu yg terdengar menjadi pengganggu tidurnya.
“ganggu tidur org aje lo bedua, maih pagi bro” membuka pintu dgn mata yg bermalas-malasan
“jam 1 gitu lo bilang pagi, buta lo ye” kata seseorg yg mengetuk pintu tersebut dan seseorg itu adalah brian, temannya sani. Sani yg mendengar perkataan itu langsung membuka matanya lebar-lebar melihat jam yg terpampang dikamarnya.
“jam 1” batinsani setalah melihat jam menunjukan angka 1
“sorry bro, gue kirain mash pagi” katanya memegang pundak temannya, brian!
sani langsung masuk kekamar mandi untk mencuci mukanya. Sedangkan reza berbaring dikasur sani dgn memainkan hpnya plus tersenyum-senyum, dan brian duduk dikasur memandangi foto gadis betropi merah yg terletak di meja kamar pemuda bernama sani.
“diharamkan lo mandangi foto cewek ini segitunya” kata sani keluar dari kamar mandi, melihat brian memandangi foto cewek tersebut dgn serius
“emang knp bro? cewek lo?” Tanyanya melihat sani yg sedang berdiri. Tak disadari reza melihat adegan itu membuatnya harus berbicara
“cewek? Hahhahhaha cewek dri mana? Dri hongkong juga itu bukan cewek lo kali” katanya ke arah sani yg sedang melirik brian dan tertawa
“trus ngapain di pajang disni san? Cewek lo bukan.” ucapnya tanpa mengarah ke sani
“katro lo yan masa gitu aje gak tau! Yaa sani kan lgi suka sm cewek itu yaa biasalah” Jawb reza meledek aslinya
“perasaannya dibls kagak san? Lo kgk pernh cerita kegue. Eh ceweknya cantik juga ye, namanya siapa?” tanyanya, lagi-lagi tanpa mengarah ke sani, ia terus menerus menatap foto itu
“ah elo tentang cinta aje kagak ngerti, gimane cara ceritanya. Yo pasti cantik lah, hanni gitu” dan lagi-lagi reza yg menjawab. Sani yg dari tdi hanya diam melihat aksi tersebut membuatnya harus berdiri dan mengambil foto cewek betopi merah yg tak lain adalah foto hanni.
“kepo lo bedua” kata sani yg tersadar dri tdi ia mengalah untk tidk menjawab pertanyaan brian.
**
hanni yg beberapa ini memulai hidup barunya, ia selalu sibuk dan sibuk membuatnya tak bisa menghubungi kakak dan teman-temann nya setiap hari, hanya saja seminggu sekali atau pun 2 minggu sekali. Hanni yg hari ini memulai untk menjadi mahasiswi di salah satu universitas ternama dijepang, ia merasa bangga tpi disisi lain ia merasa sedih karena meninggalkan kenangannya begitu saja. Hanni yg bru beberapa hari ini tinggal di jepang ia sudah mempunyai teman, dan temannya asli org Indonesia juga sm sepertinya. Hanni yg lebih mudah dri temannya itu, membuat ia harus memanggil “kakak” ke temannya, karena temannya lebih tua 4 tahun drinya.
**
angin malam memasuki ruang yg tak lain ruang kamar sani, terlihat jelas 3 pemuda dgn sifat yg berbeda sangat berbeda. 3 org itu adalah sani, brian dan reza. Reza yg terbaring mendengarkan music, brian melihat suasana malam dri jendela kamar dan sani memainkan gitarnya, tangannya sangat mahir memetik senar gitar satu persatu, suara yg sangat merdu terdengar
“san” sapa seseorg yg tak lain yaitu reza.
“mmm” jwbnya simple dan tanpa melirik ke reza
“gimana lo sm hanni?”tanyanya,
“baik” jwbnya dan tanpa melirik ke reza, walau hubungan nya dgn hanni tak begitu jelas dan tanpa status yg berlaku.
“oh baguslah” msh menikmati musiknya
“emg knp?” Tanya sani melihat hpnya
“gak papa, gue cuman dpet kenalan bru, orgnya cakep, tajir, sexy, bohay, anak gaul. Yaa mana tau aja lo mau” kata reza mengganti posisinya menjadi duduk dan lebih serius
“sorry bro gue gak demen! Lo kasi aja no ke brian. Lagian dia belm pernh pacarn setau gua” katanya menolak pemberian reza dan emg bener brian belm pernh pacaran apa lagi jatuh cinta
“kok ke gua? ogah gua suka sm cewek" brian yg sadar namanya dibawa-bawa oleh reza dan sani
“yg nyuruh lo suka siapa? Yeee gue kan cmn nawarin doang, lagian sayang tau dibuang gitu, dimainin kan bisa sih, bego lo pada” jawbnya sedikit kesel melihat teman-temannya.
“emgnya gue elo, suka mainin perasaan cewe!”blasnya melirik reza. Sani yg melihat dua temannya hanya menggelng-gelengkan kepala
“suka-suka gua kli, ceweknya aja kagak marah, knp lo yg sewet” reza lgi-lagi kesel melihat brian
“ya kagak marah lah, lo nya suka bohong. Cewek-cewek yg mau sm lo hanya liat tampang lo aja, kgk lihat aslinya”brian yg gak kalah keselnya menyindir reza dan terjadilah peperangan antara reza dan brian. Reza yg egois dan begitu pun sebaliknya, ini sudah terbiasa terulang dan seperti biasa juga mereka berdua gak ada yg mau mengalah, kadang kelakuan mereka kekanak-kanakan. namanya juga manusia kali ya.
“woy jgn rebut knp? Masalah kecil aja diributin, kyk anak-anak lo bedua” omel sani meliht tingkah dua sahabtnya
“DIAM” jawban yg serentak dri reza dan brian. Sani yg kaget melihat aksi mereka yg menjadi-jadi
“ah punya temen kagak ada yg bener” Kata sani membuat peperangan berhenti dan melihat kearah sani
“apa lo bedua liat-liat gua? Lo reza kalau mau tuh cewek gak dibiarin gitu aja mending lo yg nampung dia, gak suruh-suruh gua sm brian yg nampung. Lo kan playboy cap kadal” katanya menunjuk reza yg lgi memegang bantal
“rasain lo za, sani aja bela gua” ucap brian dihadapan reza yg ingin memukul reza dgn novel
“lo lagi yan, kalau kagak mau yaudh gak ush sampai rebut ginian. Reza gak maksa buat lo nerima, gua sm reza tau lo gak suka namanya jatuh cinta dan alasan lo karena cinta itu ribet. Cinta itu emang ribet klu hati gak bisa ngejalanin” omel sani makin membahana, Selesai bicara sani langsung keluar dri kamarnya. Reza dan brian terdiam melihat omelan sani yg bru pertama klinya membahana ulala kyk gini, dan biasanya omelan sani hanya biasa.
**
malam penuh bintang dilangit dan bulan hanya terlihat setengah tak utuh seperti biasanya. Hyunera lgi diapelin sm riko disamping rumah hyunera. taman kecil yg terlihat disamping rumah hyunera adalah tempat dimana mereka nongkrong setelah café yg sering mereka datangi. Ikan berwarna-warni terlihat di kolam dkt taman kecil tersebut, ditambah air pancur buatan dan cahaya lampu menerangi.
“malam ini indah ya, banyak bintang” ucap hyunera melihat keatas langit
“iya” jwbnya merangkul hyunera, riko yg teringat dimana ia bersama hanni melihat aksi malam dimalam hari.
“hyunera lo inget gak cowok yg dibandara waktu hanni pergi?”Tanya nya melihat kearah hyunera dri samping
“cowok? Mksdnya kak rian? Kak rian itu pcrnya kak putri” jawbnya simple menggerakan kepalanya melihat riko
“oh pacarnya kak putri, trus yg satu lgi siapa?” Tanya riko
“waktu itu yg cowok ada lo, kak rian sama…. Sani deh kyknya, gue gak terlalu jelas liat mukanya. Emgnya knp sih?” kata hyunera menatap pemuda yg ada didepannya, riko!
“gak papa sih, gua pernh liat aja tuh cowok di café lgi manggung” membuang melihat hyunera dan melemparkan melihat keatas langit
“oh ya? Emg nya lo pernh nampk di café mana?” tanyanya terus memandangi riko
“café love. Ya kebetulan aja kemaren gua lgi bosen, jadi gue pergi sm abang gue kesana, gue ngeliat dia lgi manggung” cerita riko mengingat kejadian kemarn
“oh.. suara sani keren kan? Sm kyk hanni! Oya ko kyk nya mereka jodoh deh, soalnya mereka itu sma-sma suka music dan katanya juga sani suka sm cewek yg suka sma warna biru, nah hanni kan suka biru. Mereka itu memang cocok ya beruntung bngt hanni bisa dapetin sani.” Kata hyunera, mengetahui tingkah riko yg lgi cemburuan
“iya moga aja mereka jodoh” riko terlihat sedikit kecewa mendengar perkataan itu. Hyunera terus melihat ekspresi riko yg berbeda dan yap, ekspresi riko berubah menjadi cemburu secara tidk langsung. Riko terus menutupi kecemburuannya dan hasilnya Nihil.
**
hari berlalu demi hari, sudah 2 tahun lamanya hubungan sani dgn hanni tak pasti! Hanni yg slalu sibuk dgn pelajaran dan sani yg slalu sibuk dgn perkerjaannya tetapi sani selalu ada waktu untk menunggu hanni. Cinta nya begitu besar terhdp gadis tersebut, ia tak tau menunggu sampai kapan, yg terpenting didalam hati sani, hanni sudh tau perasaannya begitu besr terhadapnya.
“sampai kpn sih gue nunggu lo yg gak pasti ke gue” ucapnya melihat suasana air laut di sore hari. ia yg berada di pinggir pantai dimana keluarganya dulu sering mengunjungi pantai tersebut, ia selalu membawa hanni ke pantai ini dan hanya hanni org yg bukan anggota keluarganya yg diajak kepantai tersebut. suasana pantai yg dulunya ramai dan sekarang sunyi, hanya ada tubuh sani yg lgi berjalan dipinggir pantai. Begitu sedihnya hidupnya ayah yg sudah meninggalkan keluarganya sejak ia kecil, ditambah abangnya yg sudah tiada dan sekrg ia hanya ada ibu dan kakeknya.
matahari sudah terbenam sani yg menyaksikannya tanpa org kedua disampingnya. Hari sudah menggelap ia harus pergi kerja di café love sebagai seorang penyanyi café. Sampai di tempat café love, seperti biasanya ia disapa para penggemarnya.
“malam semua, aku mau nyanyiin lagu untk seseorg yg disana” ucapnya tersenyum tipis, semua org yg di café bertepuk tangan.
Aku ingin engkau ada disiniangin malam memasuki ruang yg tak lain ruang kamar sani, terlihat jelas 3 pemuda dgn sifat yg berbeda sangat berbeda. 3 org itu adalah sani, brian dan reza. Reza yg terbaring mendengarkan music, brian melihat suasana malam dri jendela kamar dan sani memainkan gitarnya, tangannya sangat mahir memetik senar gitar satu persatu, suara yg sangat merdu terdengar
“san” sapa seseorg yg tak lain yaitu reza.
“mmm” jwbnya simple dan tanpa melirik ke reza
“gimana lo sm hanni?”tanyanya,
“baik” jwbnya dan tanpa melirik ke reza, walau hubungan nya dgn hanni tak begitu jelas dan tanpa status yg berlaku.
“oh baguslah” msh menikmati musiknya
“emg knp?” Tanya sani melihat hpnya
“gak papa, gue cuman dpet kenalan bru, orgnya cakep, tajir, sexy, bohay, anak gaul. Yaa mana tau aja lo mau” kata reza mengganti posisinya menjadi duduk dan lebih serius
“sorry bro gue gak demen! Lo kasi aja no ke brian. Lagian dia belm pernh pacarn setau gua” katanya menolak pemberian reza dan emg bener brian belm pernh pacaran apa lagi jatuh cinta
“kok ke gua? ogah gua suka sm cewek" brian yg sadar namanya dibawa-bawa oleh reza dan sani
“yg nyuruh lo suka siapa? Yeee gue kan cmn nawarin doang, lagian sayang tau dibuang gitu, dimainin kan bisa sih, bego lo pada” jawbnya sedikit kesel melihat teman-temannya.
“emgnya gue elo, suka mainin perasaan cewe!”blasnya melirik reza. Sani yg melihat dua temannya hanya menggelng-gelengkan kepala
“suka-suka gua kli, ceweknya aja kagak marah, knp lo yg sewet” reza lgi-lagi kesel melihat brian
“ya kagak marah lah, lo nya suka bohong. Cewek-cewek yg mau sm lo hanya liat tampang lo aja, kgk lihat aslinya”brian yg gak kalah keselnya menyindir reza dan terjadilah peperangan antara reza dan brian. Reza yg egois dan begitu pun sebaliknya, ini sudah terbiasa terulang dan seperti biasa juga mereka berdua gak ada yg mau mengalah, kadang kelakuan mereka kekanak-kanakan. namanya juga manusia kali ya.
“woy jgn rebut knp? Masalah kecil aja diributin, kyk anak-anak lo bedua” omel sani meliht tingkah dua sahabtnya
“DIAM” jawban yg serentak dri reza dan brian. Sani yg kaget melihat aksi mereka yg menjadi-jadi
“ah punya temen kagak ada yg bener” Kata sani membuat peperangan berhenti dan melihat kearah sani
“apa lo bedua liat-liat gua? Lo reza kalau mau tuh cewek gak dibiarin gitu aja mending lo yg nampung dia, gak suruh-suruh gua sm brian yg nampung. Lo kan playboy cap kadal” katanya menunjuk reza yg lgi memegang bantal
“rasain lo za, sani aja bela gua” ucap brian dihadapan reza yg ingin memukul reza dgn novel
“lo lagi yan, kalau kagak mau yaudh gak ush sampai rebut ginian. Reza gak maksa buat lo nerima, gua sm reza tau lo gak suka namanya jatuh cinta dan alasan lo karena cinta itu ribet. Cinta itu emang ribet klu hati gak bisa ngejalanin” omel sani makin membahana, Selesai bicara sani langsung keluar dri kamarnya. Reza dan brian terdiam melihat omelan sani yg bru pertama klinya membahana ulala kyk gini, dan biasanya omelan sani hanya biasa.
**
malam penuh bintang dilangit dan bulan hanya terlihat setengah tak utuh seperti biasanya. Hyunera lgi diapelin sm riko disamping rumah hyunera. taman kecil yg terlihat disamping rumah hyunera adalah tempat dimana mereka nongkrong setelah café yg sering mereka datangi. Ikan berwarna-warni terlihat di kolam dkt taman kecil tersebut, ditambah air pancur buatan dan cahaya lampu menerangi.
“malam ini indah ya, banyak bintang” ucap hyunera melihat keatas langit
“iya” jwbnya merangkul hyunera, riko yg teringat dimana ia bersama hanni melihat aksi malam dimalam hari.
“hyunera lo inget gak cowok yg dibandara waktu hanni pergi?”Tanya nya melihat kearah hyunera dri samping
“cowok? Mksdnya kak rian? Kak rian itu pcrnya kak putri” jawbnya simple menggerakan kepalanya melihat riko
“oh pacarnya kak putri, trus yg satu lgi siapa?” Tanya riko
“waktu itu yg cowok ada lo, kak rian sama…. Sani deh kyknya, gue gak terlalu jelas liat mukanya. Emgnya knp sih?” kata hyunera menatap pemuda yg ada didepannya, riko!
“gak papa sih, gua pernh liat aja tuh cowok di café lgi manggung” membuang melihat hyunera dan melemparkan melihat keatas langit
“oh ya? Emg nya lo pernh nampk di café mana?” tanyanya terus memandangi riko
“café love. Ya kebetulan aja kemaren gua lgi bosen, jadi gue pergi sm abang gue kesana, gue ngeliat dia lgi manggung” cerita riko mengingat kejadian kemarn
“oh.. suara sani keren kan? Sm kyk hanni! Oya ko kyk nya mereka jodoh deh, soalnya mereka itu sma-sma suka music dan katanya juga sani suka sm cewek yg suka sma warna biru, nah hanni kan suka biru. Mereka itu memang cocok ya beruntung bngt hanni bisa dapetin sani.” Kata hyunera, mengetahui tingkah riko yg lgi cemburuan
“iya moga aja mereka jodoh” riko terlihat sedikit kecewa mendengar perkataan itu. Hyunera terus melihat ekspresi riko yg berbeda dan yap, ekspresi riko berubah menjadi cemburu secara tidk langsung. Riko terus menutupi kecemburuannya dan hasilnya Nihil.
**
hari berlalu demi hari, sudah 2 tahun lamanya hubungan sani dgn hanni tak pasti! Hanni yg slalu sibuk dgn pelajaran dan sani yg slalu sibuk dgn perkerjaannya tetapi sani selalu ada waktu untk menunggu hanni. Cinta nya begitu besar terhdp gadis tersebut, ia tak tau menunggu sampai kapan, yg terpenting didalam hati sani, hanni sudh tau perasaannya begitu besr terhadapnya.
“sampai kpn sih gue nunggu lo yg gak pasti ke gue” ucapnya melihat suasana air laut di sore hari. ia yg berada di pinggir pantai dimana keluarganya dulu sering mengunjungi pantai tersebut, ia selalu membawa hanni ke pantai ini dan hanya hanni org yg bukan anggota keluarganya yg diajak kepantai tersebut. suasana pantai yg dulunya ramai dan sekarang sunyi, hanya ada tubuh sani yg lgi berjalan dipinggir pantai. Begitu sedihnya hidupnya ayah yg sudah meninggalkan keluarganya sejak ia kecil, ditambah abangnya yg sudah tiada dan sekrg ia hanya ada ibu dan kakeknya.
matahari sudah terbenam sani yg menyaksikannya tanpa org kedua disampingnya. Hari sudah menggelap ia harus pergi kerja di café love sebagai seorang penyanyi café. Sampai di tempat café love, seperti biasanya ia disapa para penggemarnya.
“malam semua, aku mau nyanyiin lagu untk seseorg yg disana” ucapnya tersenyum tipis, semua org yg di café bertepuk tangan.
menemani ku saat sepi
menemani ku saat gunda
berat hidup ini tanpa dirimu
kuhannya mencintai kamu
kuhannya memiliki kamu
aku rindu setengah mati ke padamu
sungguh kuingin kau tau
aku rindu setengah mati
meski tlah lama tak bertemu
ku slalu mempi kan kamu
ku tak bisa hidup tanpa mu
lagu penuh hayatan, lagu yg mewakili perasaannya yg lgi rindu dgn sosok hanni disampingnya. Bukan hanya sani seorang yg menghayati lgu itu tetapi ramai pengunjung café menghayati lagu itu.
aku rindu setengah mati ke padamu
sungguh kuingin kau tau
aku rindu setengah mati
aku rindu setengah mati
aku rindu setengah mati kepadamu
sungguh aku ingin kau tau
aku tak bisa hidup tanpa mu
aku rindu..
“makasi” katanya, ia tak pernh lupa untk menucapkan makasi setelah menyanyi. Terdengar suara tepuk tangan yg meriah. Lalu ia melanjutkan lagu yg kedua untk menghibur pengunjung café dan penggemarnya.
**
Bertahun sudah berlalu gadis ini belum juga memberi kepastian kepada seseorg yg slalu menunggunya yaitu sani. Ya sani, sampai sekarang sani masih menunggu hanni yg tak begitu pasti. Tak ada kabar diantara mereka berdua, sani yg sering takut jika hanni mempunyai kekasih disana tpi rasa takut itu tertutupi dgn cinta dan ksh sayang yg tulus, ia yakin bahwa hanni gak akan tega mencintai org lain selain dirinya, apalagi ditambah cerita putri ke dirinya membuat ia semakin yakin, ditambah alesan hanni pergi untk melupakan riko dan menyatukan hubungan hyunera dgn riko sperti semula.
sani yg asik-asiknya mendengarkan music didalam kamarnya, tiba-tiba perut nya berbunyi tertanda ia sedang kelaparan. Sani memgang perutnya dan pergi kedapur, music msh terdengar dri kamar itu.
“sani..” seorang cewek menyapa nya
bersambung…
cinta itu emg bisa buat kita bodoh ya. Udh tau si cewek gak pasti, eh malah si cowok tetp nungguin tuh cewek. aduh bodoh amat! Klu jaman skrg jarang banget dijumpai seorg cowok menunggu. Yg ada Putus satu nyari 2 haha:D gaje bener ni. I’m Sorry!
penulis yg bener-bener gaje ini pamit dulu ya. Byee
love you guys
Comments
Post a Comment