I'm Sorry! Goodbye part 1


       Pagi yang cerah mewarnai dunia begitu luas tak terbayang hangat jika dipeluk, begitu juga dengan dua sejoli yang sudah lama terpisahkan dan sekarang menyatu kembali, membuat burung disekitar berkicau riang yang mewakili hati mereka berdua. Pagi ini nampak dari lapangan sekolah mobil Honda jazz berwarna merah yang berhenti di parkiran sekolah. Semenit kemudian dua orang cewek keluar dari mobil merah itu dan menebarkan pesona nya ke semua orang yang melewati parkiran tersebut. Pita unguh menghiasi rambut panjang dari salah satu cewek tersebut, dan tas biru juga menghiasi penampilan temen cewe pita unguh.

pandangan semua cowok berarah ke mereka berdua, dan bertanya-tanya siapa mereka?
“mereka berdua adalah anak baru yang akan masuk kesekolah ini dan duduk di bangku kelas 2 sma” ujar salah satu guru dari sekolah itu, yang kebetulan mendengar muridnya bertanya-tanya.

Dan sahabat itu berjalan terus menerus mencari ruang guru. Mereka berdua sempat menanyakan ke salah satu siswa lama. Dan akhirnya ketemu juga ruang yang mereka cari yaitu ruang guru. Lalu mereka bertanya ke salah satu guru, dan mereka mendapat jawaban yang mereka inginkan, yaitu kelas XI ipa.
** Ruang kelas XI ipa
Mereka berdua menyelonong masuk saja, tanpa disadar di kelas itu sedang ada guruh BK. Guru BK yang sedang mengasih tugas kepada muridnya, karena ia tak bisa mengajar dikelas saat itu, ada rapat guru yang mendadak terjadi. Sebelum si guru BK itu keluar dari ruang kelas, ia sempat menyuruh dua sahabat itu memperkenalkan nama mereka masing-masing..

“hay all, kenalin gue yhunera. Gue pindahan dari Jakarta”  si cewe pita unguh membuka perkenalan terlebih dahulu, ia tersenyum ke semua siswa yg ada dikelas, dan pastinya membius hati kaum cowo..
“kenalin juga gue hanni, pindahan dari Korsel” disusul dengan cewek tas biru tersebut, ia sama sekali tidak memancarkan senyuman manis nya, ia hanya memancarkan kejutekkan nya, tetapi ia juga membius hati kaum cowok, tidak kalahnya dengan yhunera. Sbelum mereka duduk, ada salah satu cewe berkaca mata dan mempunyai tompel dibagian pipi, ia menanyakan apa arti korsel?. Pertanyaan yg bodoh bagi hanni, semua siswa dikelas tertawa terbahak-bahak, ibu BK di depan pintu pun ikut tertawa:D lalu hanni langsung menjawab Korea Selatan (korsel). lalu Mereka berdua pun duduk di bangku kosong yang tersedia di barisan kedua dari depan.

Seorang cewek berkaca mata menghampiri bangku yhunera dan hanni, membuat hanni kaget karena melihat tangan cewe itu menghampirinya,
“kenalin gue sinta” kata cewe berkaca mata, ia tersenyum melihat hanni, membuat hanni aneh kebingungan
“kesambet apaan sih ni cewek, mintak kenalan kegue! Culun lagi” ujar hanni di batinnya
“o! gue hanni” jawab hanni simple, lalu ia melanjutkan memainkan bb nya itu

Sinta bukannya hanya mengasih tangannya ke hanni saja, ia juga mengasih ke yhunera yang lagi asik baca novelnya itu,
“ya gue yhunera, salken ya”tersenyum memancarkan kebaikan di dalam dirinya. Yhunera menutup novelnya dan berbincang dengan sinta, sedangkan hanni asik dengan bb nya itu.
Bel pun berbunyi bermakna jam pulang sudah tiba!

** hanni home
sampai dirumah hanni pergi langsung ke dapur mencari air dingin yg dari tadi dia inginkan. Yhunera langsung menggeleng kepalanya melihat tingkah hanni, yang seperti satu hari gak minum air dingin. Mereka berdua pun menuju kekamar hanni yang terletak di lantai satu. Hanni langsung meletakkan tasnya di meja belajarnya dan langsung berbaring di tempat tidurnya dan memeluk boneka pemberian orang tersayang. Sedangkan yhunera duduk di tempat tidur hanni dan melanjutkan membaca novelnya.
“Gue kangen banget sama cowok gue ner” hanni yg mengatakan dengan nada galau nya, membuat yhunera langsung berdiam diri, saat itu juga muncullah bayangan cowok yhunera yg lagi tersenyum manis.

Dulu slalu ada, waktu untuk kita
kini kusendiri… dulu kata cinta
tak habis tercipta.. kini tiada lagi


“gue juga kangen sama my beb” yhunera pun ikut galau. 
Hanni langsung mengambil bb nya dari tasnya dan menatap layar hp nya, berharap sang kekasih menghubungi nya,
tetapi telah beberapa jam dilewati tak ada bb nya berbunyi atau pun bergetar. Keluhan hanni membuat suasana saat itu hening.

“gue gak kuat ner terus kayak gini, gue pingin banget ketemu pacar gue” ujar hanni. didalam hati hanya ada satu cowok saja, dia membayangkan senyuman indah sang kekasih ditambah tetesan air matanya
sedang apa dan dimana
dirimu yg dulu kucinta
kutak tau, tak lagi tau
sperti waktu dulu [song]


“gue malah pakek banget kali ni” jawab yhunera yang lagi membayangkan sampul novelnya itu foto sang kekasih.
Mereka berdua sering menceritakan cowok mereka masing-masing dan membanggakannya, pasti! Tetapi tak ada stu pun diantara mereka yg tau wajah pacar sahabatnya. seperti hanni, hanni tidak pernah membuka foto cowoknya di depan yhunera atau pun menunjukannya. Itu juga berlaku kepada yhunera, yhunera juga tak pernah bercerita tentang keberadaan cowo nya atau foto org tersayangnya ditunjukan ke hanni, walau mereka tau mereka sahabat. Tetapi persahabatan mereka tak terpengaruh oleh ketutupan mereka tentang masalah identi cowok masing-masing.

“OMG! Udah magrib ni, gue belum pulang kerumah. Aduh mampus gue kena omel abang gue” yhunera memukul kepalanya sendiri dengan novel yg ia genggam
“yaudah habis magrib lo langsung pulang aja, kalau kelamaan berabeh jadinya ner” hanni menjawab simple dan polos.

** yhunera home
yhunera membuka sepatunya dan berjalan sperti maling. Misinya berhasil berjalan tanpa abang nya dengar klu ia pulng. Sampai di depan pintu kamar, seseorang di belakangnya menyapa nya. Membuat yhunera kaget, hatinya seakan bergetar kencang. Yhunera langusng menjatuhkan sepatunya dan berbalik langsung menjatuhkan dirinya seperti sedang memohon, dengan tampang lesu membuat yhunera berakting kali ini. “ampun, ampunn, gue janji gak bakal ngulangi lagi” suara yhunera yg menyesali perbuatannya, agar menutupi kesalahannya.

“kok ampun non, ada yang salah?”
suara itu tidak asing bagi yhunera, tanpa kaget yhunera langsung mengangkat kepalanya dan melihat keatas. ada orang yg agak tua yang tak asing lgi adalah pembantu rumahnya, membuat yhunera malu karena perbuatannya tak ia sadar, ia sedangberlutut dengan pembantunya sendiri. Hyunera langsung berdiri menghadap ke pembantunya
“mana abang gue bi?” tanya nya
“maaf non, tuan muda berangkat ke yogyakarta untuk beberapa minggu” jwab pembantunya, dengan memegang kepalanya yg masih bingung dengan tingakh yhunera berlutut kepadanya tadi. Sedangkan yhunera langsung bahagia karena mendengar abang nya ke luar kota. Sangkin bahagianya yhunera tanpa sadar memeluk pembantunya dan mencium pipi kanan pembantunya, Lagi-lagi pembantunya bingung dengan sikap yhunera yg aneh membuatnya bercerita dengan suaminya. Kebetulan suaminya juga berkerja dirumah itu dan menjadi seorang supir pribadi keluarganya.
cerita  pembantunya bermulai,,
“mass ohh mass aku hari ini aneh toh mas dengan non yhunera”
“kenapa lagi dengan yhunera toh?” Supir pun penasaran
panjang lebar pembantu itu menceritakan kejadian, membuat yhunera kaget dengan sikapnya tadi, yhunera mendengar pembicaraan pembantu dengan supirnya dibelakang rumah.
“ih bego, emang bego” batin nya untuk dirinya sendiri
yhunera langsung kekamarnya dan menjatuhkan nya ke tempat tidur dan bernafas panjang.

keesokan harinya
** SMA Tunas bangsa
diruang kelas ia bercerita tentang kejadian ia dengan pembantunya kemaren dengan hanni, hanni yg begitu spontan mendengarnya membuat hanni ketawa tak habis-habis, yhunera merasa diledeki oleh hanni. Yhunera langsung lipat kedua tangannya dan menatap kedepan. Hanni masih saja gak habis ketawa-ketawa, ia membayangkan ekspresi hyunera saat bercerita, membuatnya kekeh terbahak-bahak. Yhunera langsung berdiri dan memukul hanni dengan novel didepannya

“duhh, sakit ner! Emang busseeett deh lo mukul org seenaknya aja”

“so gue harus bilang WAW lah” senyuman miring yg ia pancarkan, dengan ketawa kecilnya

“pasti dong! Kalu bisa bilang WAW nya sambil nari Ganggnam style, cocok banget ner” hanni berkata dengan sedikit tertawa “apalagi narinya didepan pak Songke, behh makin asik diliat hahaa” tertawa puas hanni meledeki hyunera, hyunera hannya membentuk bibir manyum

“resek lo ya ni, ledeki gue terussan.” Setelah berkata hyunera langsung membentuk bibir manyum lagi

“nyantai mamen, candaan dikit kan gapapa sih! Rileks bro” pukulan tangan hanni ke bahu hyunera, dengn gaya sok gaul.

bunga yg layu terlihat didepan kelas, emang slalu layu sih!, tapi kali ini ada yg menyiram hingga bunga itu mekar kembali. Siraman yg begitu indah dan bukan berupa air, tapi berupa canda-candaan hyunera dengan hanni.

**
besok harinya hanni mengajak hyunera untuk ke suatu tempat. Hyunera penasaran, ia mengikuti arahan hanni. Ternyata tempat itu sangat indah mewakili persahabtan mereka. air bersahabat dengan suasana disitu, bunga yg mekar dan tersenyum, burung menyanyi riang. Membuat hyunera kaget dengan aksi alam sekitar, hanni emang membawa hyunera yg sangat tepat yaitu taman luas yg terletak dipinggiran danau. Keceriahan mereka tertumpah disitu, kenangan yg tertinggal, senyuman manis teletak lengket dibangu panjang warna putih, novel yg slalu hyunera pegang pun ikut tersenyum. hanni membawa gitar berwarna putih, lirik lagu yg ia persembahkan, itu semua bersahabat dengan alam disekitarnya. Langit yg cerah, mebuat suasana semakin tenang. Rasanya gitar hanni ingin tersenyum seperti novel hyunera. Tpi itu gak mungkin, karena novel dan gitar hanya benda mati.
**
Keesokan dan keesokan harinya hanni duduk dibawah pohon rimbang dekat café family. Ia menatap lurus kearah hp nya itu, menunggu hp nya berdering, tapi tak juga berdering. Hanni menetes kan air matanya, membasahi hpnya yg terlihat wallpaper hpnya adalah foto pacar nya. Hujan pun turun begitu saja, langit yg redup mewakili isi hatinya sekarang. Hujan makin deras, tetapi hanni tetp saja tak ingin balik kerumah, ia ingin menunggu hpnya berdering ditempat sunyi itu.
Sudah hampir jam 22.00 pm, hanni belum kembali kerumahnya, membuat pembantunya kawatir dengan majikan kesayangannya itu, bukan hanya pembantu nya saja, yhunera sahabatnya pun ikut terlibat kawatir. Dengan hujan deras yhunera mencari hanni, ia sudah mencari dimana-mana, termasuk tempat hanni berlatih nanyi dan memainkan alat music tapi gak ketemu juga, “aduh non yhunera, non hanni kemana ya? Bibi takut, non hanni juga belum terlalu tau daerah Bandung” ujar pembantunya yg ikut mencari hanni.

**
Hanni menutup matanya, air matanya terus mengalir di sepanjang saat itu, pipi meronanya hilang. Perlahan hanni membuka kedua matanya, terlihat seorang cowok dihadapannya, membuat hanni spontan kaget. Hanni terus menatapnya, sebaliknya cowok itu menatap hanni dengan tulus. Didalam benak hanni masih ada gambaran cowoknya yg gak bisa ia hapus, hanni memeluk cowok itu. Hanni terus menangis, ia terasa berpelukan dengan pacarnya. Yaa pacarnya hanni, hanni juga menatap cowok itu, tapi di mata hanni itu pacarnya, sepertinya bukan!.
lalu hanni melepaskan pelukannya dan tertunduk

“semua masalah dapat teratasi neng” ujar cowok itu . hanni hannya berdiam, sekata pun gak keluar dari bibirnya, hanni terus menangis. cowok itu meraba kantong celananya, mengambil saputangan.

“nama gue sani, nama lo siapa?” Tanya nya, sambil mengusap air mata hanni,
hanni hanya diam, gak mebalas pertanyaan sani, sani mengerti perasan hanni, air matanya terus berjatuh karena cinta, sani yakin dengan hatinya.
sani langsung mengambil gitar nya dan menyanyikan sebuah lagu tenttang perasaan hanni
*song
Kali ini kusadari
Aku telah jatuh cinta
Dari hatiku terdalam
Sungguh aku cinta padamu


hati hanni sangat tenang, sani menyanyikannya penuh hayatan, yg mebuat hanni ketawa geli. Hanni juga tau maksud lagu itu, hanni coba tegar, mengembalikannya seperti semula.

Cintaku bukanlah cinta biasa
Jika kamu yang memiliki
Dan kamu yang temaniku seumur hidupku..

“STOP”
sani yg menghayati lagu itu pun akhirnya berhenti, suasana yg tenang menjadi seperti dahulu kala
“kenapa kok disuruh berhenti?” sani bingung perkataan STOP tadi, ia berfikir suaranya jelek, atau hanninya gak suka lagu itu

“hati gue udah tenang, lo gak usah nanyi lagi” hanni kembali tersenyum walau tidak seutuhnya, hanni ketawa kecil melihat sani salting didepannya.

“nama geu hanni” akhirnya hanni ngasih tau namanya
“dasar cewek, gue nanyak nama elo udah sejam yang lalu, baru sekarang lo jawab?” dengan ceplas, ceplos seadanya sani menjawab

“mending gue kasi tau, kalau gak? Bakalan nyesel lo” sinis tatap hanni ke sani

“nyesel buat apa? Lo itu cewek cengeng yang taunya cuman nangis” ceplos lagi deh saninya
hanni hanya tunduk, gak menjawab pertanyaan sani. Keadaan hening, sepi saat itu. Sani yg gak sadar atas ocehannya tadi, heran dengan sikap hanni yg berubah galau.  Beberapa menit kemudian sani memutuskan untuk bicara pertama.

“han lo mau gue mau nyanyiin lagi gak?” sani menatap hanni dengan penuh harapan hanni kembali senyum.
hanni menghembus nafas panjang,

“gak gue udah tenang kok, makasi ya san” hanni tersenyum paksa, agar sani percaya atas perkataannya
“bagus deh, tapi makasinya boleh gak ditukar sama makanan?” sani ketawa kecil, menatap hanni tak habis-habis
“apaansih lo, mumpung gue lagi baik, okelah” hanni pun setuju, walau dia tau sani hanya bercanda agar dia tersenyum.
                                             HANNI DAN SANI DINER               

** Hanni home
pintu rumah hanni yg gak terkunci, mobil yhunera didepan rumahnya. Satu langkah hanni masuk, spontan hanni ngeliat pembantunya dan sahabatnya terbaring disofa. Hanni tak pedulikan, hanni ingin mandi, dan istirahat yg diperlukannya. Sebelum hanni menuju kekamar hanni memukul kepala hyunera dengan bantal, bermaksud nyuruhnya untuk bangun.

“hyun bangun lo, hyunera bangun” hanni memukul kepala hyunera dan pembantunya itu

“hanni, non hanni” pembantunya langsung bangun dengan suara hanni lalu ia tersenyum tenang

“kenapa senyum gitu bi, ni lagi ni anak ini ngapain tidur disni, woy bangun woy” ujar hanni dan terus mukuli kepala hyunera dengan bantal

“duhh apaan sih ganggu orang mimpi aja” hyunera bicara tanpa membuka matanya, hanya mebuka mulutnya dan tutup kemabali.
hanni menarik badan t hyunera kekamarnya, hyunera tetap saja gak bangun-bangun, malah tertidur pules. Saat ditangga badan hyunera terasa sakit, karena geretan hanni

“hanni, hanni lo udah balik” hyunera tampaknya senang langsung meluk sahabatnya

“eh kurang ajar lo geret gue sampe sini, pantes badan gue sakit semua, awas lo ya” hyunera melepaskan pelukannya, hanni ketawa kecil, berlali kekamrnya, sedangkan hyunera hanya ngomel-ngomel. Pembantu rumah hanni merasakan bahagia dengan keadaan sahabt sejoli itu.

**
hari berlalu demi hari, sani terus menghubing hanni di setiap malam, tapi hanni terkdang menjawb nya, hanni gak ingin tel atau sms dari sani, dia butuh itu dari pacarnya. Sekitar 6 bulan berlalu, pacarnya gak pernah menghubungi hanni, padalan hanni menunggunya, dia ngak tertarik sama semua cowok termasuk sani dan kecuali pacarnya.
hanni yg terkadang iri melihat hyunera yg selalu dihubungi pacarnya, tapi ia terus berfikir, iri hati dengan sahabat untuk apa? Rasa iri itu tertutup dgn senyumannya, karena hanni bijak dan pintar soal ekspresi muka.


Suatu hari hp nya berdering, nama pacarnya di hpnya, rasa senang hanni tak terkalahkan dari org yg sedang menikah. Panjang cerita hanni bertelfn dengan pcrnya, dan sempat hanni meneteskan air matanya, tpi itu terhapus karena besok dia akan bertemu dengan pacrny. Besok pacr hanni akan ke Indonesia untuk melanjutkan sekolahnya.

** esokharinya
hanni yg biasanya bangun jam 11 jadi jam 8 pagi, ia mempersiap kan dirinya untuk nanti malam bertemu dengan pacarnya, hanni senyum-senyum sendiri, seperti dimabuk cinta pertama, hahaha
hanni terus menyanyi dengan suara lembutnya, hanni jago menyanyi, dia suka musik sejak kecil. Bb hanni berdering, panggilan dari hyunera, hyunera ingin mengajak hanni untuk nongkrong di café love jam 17.00 pm, hanni pasti menolak, karena aka nada dinner nanti malam. Hyunera memaksa hanni untuk datng, hyunera merengek ke hanni, hanni terpaksa ikut arahan nongkrong di café love jam 17.00 PM

** café love

hanni menggunakan dres unguhnya, yg simple tpi elegan, dan spatu pansusnya ditambah tas bertempat disebalah kanan hanni, hanni seakan sempurna, ia kelihatan cantik. (hanni emg cantik). Di pintu masuk café love, hanni mencari hyunera, terliat hyunera dengan cowok berkemaja putih. Hanni langsung menyamperi hyunera. Hyunera lalu mengenalkan hanni dengan cowok dihadapan nya..

“ni kenalin ini Riko pacar gue dan Riko kenalin ini hanni sahabt gue yg sering gue ceritaiin ke elo” hyunera berdiri menghadap hanni dan memperkenal kan riko dan hanni
“iya kenalin gue riko” riko menghadap hanni, rasa kagetnya riko tertutupi melihat hanni dihadapannya sekarang
hanni yang gak percaya itu adalah riko, hati hanni terpecah belah dan tumbuh bunga hitam di tengahnya, hanni teruss menatap riko, hanni lupa adanya hyunera disebalahnya
“han lo kenapa kok liatin riko segitunya” hyunera yg heran melihat adegan itu
hanni tersadar, mencari alas an untuk menutupi semuanya dri hyunera, hanni ingin keluar dan pergi dri hadapan mereka berdua karena gak tau harus jawab apa,,
“gak,, gue gak ngeliatin dia, tadi gue cuman ngeliat ob yg dipojok sana itu” alas an yg tepat, hyunera percaya perkataan hanni dan kebetulan ada ob disana juga

adegan mesra yg ada disitu, hati hanni teriris secara perlahan, pegangan tangan yg mesra, suara hyunera yg manja, belayan riko terhadapnya, membuat hanni nyesek, ia melihat kebawah air matanya jatuh secara tiba-tiba, air mata itu di undang oleh kemesraan hyunera dengan riko.

“hanni lo gak papa kan” kata hyunera yg melihat sahabatnya tertunduk lesu

hanni gak menjawab, hanni coba tegar akan semuanya, senyuman untuk hyunera akan menutupi air matanya

“gue ke toilet bentar ya” hanni langsung lari ke toilet dan nangis, air matanya tumpah, derasnyanhujan membasahi pipi meronanya. Hanni bersandar di dinding toilet yg kebetulan toilet itu sepi

“kenapa jadi kayak gini, ini gak mungkin terjadi,” hanni menanyakan kepada kenyataan, tangisan terus mengalir
sudah cukup lama hanni ditoilet, hyunera pun kebingungan sikap aneh hanni. Hanni kembali ketempat duduk dengan wajah yg cerah, hanni berusaha untuk mengahadapi semuanya..
lagi-lagi keadaan romantic dri mereka berdua, hanni menahan air matanya, tapi hanni gak bisa terus tahan kyk gini, duduk diam melihat adegan itu

“gue balik dulu ya, gue gak enak badan” hanni langsung meninggalkan tempat itu, berlari sambil menangis, hatinya rapuh begitu saja.
“ni, hanni” hyunera tambah kebingungan melihat sikap hanni yg gak biasanya gini
riko menarik tangan hyunera,
“mungkin dia lgi ada masalah kli, udh biarin aja” hyunera nurut

**
hanni duduk dibawah pohon beringin, memeluk kedua kakinya, posisi duduk. Hanni mengeluarkan semua air matanya, Hanni hanya melakukan itu, hati hanni rapuh, mencoba tegar tapi gak bisa. Seorang cowok dateng dihadapannya.

“lo ngapain lagi sih nangis disni, macem gak ada tempat lain gitu” suara itu terbiasa hanni dengar,

“elo san” ada sani dihadapannya, hanni menghapus air matanya

“iya gue, elo kenapa nangis lagi, buaknnya hati lo udh tenang” sani mencoba merayu hanni semampunya

“apaan sih lo san, itu kan dulu sekarang itu beda kali” sinis tatapan hanni ke sani

“pasti gara-gara cowok lo itu kan, dia gak ada hubungi lo lagi? Udh mending pacrn sm gue, slalu ada buat lo” kata sani serius

“aneh, cowok gue itu bukan gk ada kabr”  hanni gak percaya langsung

“trus kenapa? Org secantik lo gak pantes digituin kali ni” sani meyakininya

“emm cowok gue ternyata pacar sahabt gue san, nyesek banget” hanni langsung meluk  sani erat, sani pun membelai rambut panjang  hanni. Hanni cerita semuanya apa yg terjadi di pelukan sani, berharap sani menegrti keadaan hatinya. Bunga yg selalu ia lihat mekar menjadi layu, mewakili hatinya sekarang yg lgi redup


“lo boleh kok nangis sepuas lo di badangue, gue akan nagsih untuk lo” sani dengan tulus, percaya diri nyatain itu
hanni melepas pelukan hangat itu “apaan sih lo san, ngegombal terus, sering cek TL rayuan gombal ya” ujar hanni, ia ketawa kecil, bayangan  riko masih ada

“seandainya aja lo tau, gue sayang sama lo han, gue tau semuanya tanpa lo kasi tau” batin sani. Sani memegang tangan hanni “gue percaya semuanya akan berakhir dengan senyuman ni, gue slalu ada buat lo” sani meyakini hanni


Hanni kembali sepeti biasanya walau itu hanya acting nya, ia gak mau sani sampai tau dia masih galau. Hanni memutuskan utnuk pulng,  karena jam berwarna putih yg mengalir ditangan hanni menunjukkan pukul 22.30 pm.
hanni menangis tiada henti, mengingat semuanya yg ia lihat. Hatinya seakan teriris pisau tajam atau lebih dari itu..




bersambung....


part selanjutnya di post setiap 2 - 4 hari sekali ya :D
sorry kalau jelek ceritanya, boleh dicomen juga klu jelek :)
see you di part selanjutnya..
Makasi :) @ayusahara

Comments